Alat Musik Talempong – Berbicara mengenai kesenian musik memang tidak akan ada habisnya, seperti ketika membahas mengenai alat musik baik itu alat musik tradisional maupun alat musik modern. Seperti kali ini kita akan mengulik bersama mengenai alat musik Talempong khas Minangkabau, Sumatera Barat. Lantas, bagaimana sebenarnya alat musik Talempong? Bagaimana perjalanan sejarah dari instrumen tersebut? Apa fungsi dari instrumen khas Minangkabau itu? Dan ada berapa macam alat musik Talempong? Serta bagaimana cara memainkannya? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut di atas akan kita temukan pada artikel di bawah ini. Jadi, yuk simak penjelasan lengkapnya sampai tuntas. Alat Musik Talempong Alat Musik Talempong Talempong atau dikenal dengan sebutan Cak Lempong di Malaysia merupakan alat musik pukul tradisional khas suku Minangkabau. Alat musik ini memiliki bentuk yang menyerupai instrumen bonang dalam perangkat kesenian Gamelan. Talempong termasuk ke dalam alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Dahulu negeri Sembilan didatangi oleh suku Minangkabau yang bermigrasi dari Sumatera Barat pada abad ke-15 Masehi. Sejarah Alat Musik Talempong Sejarah Alat Musik Talempong Beberapa masyarakat Sumatera Barat berpendapat bahwa Talempong sudah ada sejak awal datangnya Islam ke ranah Minang, sekitar abad ke-13. Bersumber dari cerita yang dalam Tambo, sejarah Talempong berasal dari Pariangan, dimana daerah tempat nenek moyang orang Minangkabau berasal. Sementara terdapat pendapat lain yang mengemukakan bahwa alat musik Talempong merupakan instrumen musik yang berasal dari India yang kemudian dibawa ke ranah Minang oleh keturunan Sultan Iskandar Zulkarnain. Beberapa masyarakat juga berpendapat bahwa Talempong sudah ada keberadaannya sejak jauh sebelum itu. Talempong bermula ketika para pengrajin perunggu dari Tonkin, bagian utara Vietnam. Pengrajin tersebut datang berkunjung ke Minangkabau pada zaman Perunggu, zaman dimana sebelum abad Masehi. Pada masa pemerintahan raja Adityawarman 1347 M, alat musik semacam Gong dan Talempong dijadikan sebagai simbol, prestise dan juga kebesaran sang raja. Lantas pada pertengahan abad ke-15, terdapat sebuah alat musik dari perunggu yang menggunakan kettle drums. Alat musik yang tergolong ke dalam idiofon dan terbuat dari metal. Alat musik tersebut dibuat dari bahan metal sebagai alat musik kerajaan Minang dan diyakini sebagai alat musik Talempong. Bentuk Alat Musik Talempong Bentuk Alat Musik Talempong Pada dasarnya, alat musik Talempong berbentuk lingkaran dengan diameter antara 15 sampai cm, mirip dengan mangkok di mana bagian bawahnya bolong secara keseluruhan. Di bagian tengah-tengah atas, terdapat bundaran / benjolan kecil sebesar setengah bola pingpong, sebagai media tempat dipukul. Alat pemukul Talempong umumnya dibuat dari bahan kayu, dengan panjang bervariasi antara 25 sampai 35 cm, yang dipukulkan secara pelan ke benjolan atas Talempong. Uniknya, meski bentuk dan motif Talempong sama semua, namun nada atau suara yang dihasilkan berbeda-beda. Fungsi Alat Musik Talempong Fungsi Alat Musik Talempong Alat musik Talempong dapat dimainkan dalam berbagai acara dan kesenian daerah khas Minangkabau, seperti upacara pengangkatan penghulu, upacara pesta pernikahan, dan sebagai pengiring tari daerah. Adapun penjelasan mengenai ketiga fungsi Talempong tersebut dapat disimak sebagai berikut Upacara Pengangkatan Penghulu Upacara pengangkatan penghulu atau disebut juga dengan Batagak Panghulu. Upacara ini merupakan salah satu upacara adat yang cukup populer dari Minangkabau. Acara ini biasanya dilakukan di rumah Gadang. Dalam pagelarannya, alat musik Talempong dijadikan sebagai media hiburan dan bersifat tetap dan pasti selalu digelar pada upacara adat tersebut. Upacara Pesta Pernikahan Di beberapa daerah di Minangkabau, adat pernikahan sejak zaman nenek moyang masih saja berlaku. Biasanya adat pernikahan tersebut ditambahkan pertunjukan permainan alat musik Talempong, beberapa juga diiringi dengan pencak silat, tari tradisional, nyanyian tradisional dan lain sebagainya. Musik Pengiring Tari Provinsi Sumatera Barat memiliki beraneka ragam Tari Tradisional yang hingga kini masih terus dilestarikan. Tarian daerah di sana sangat erat kaitannya dengan alat musik Talempong, selaku alat musik pengiring, sebut saja seperti tari Piring, Tari Indang, Tari Pasambahan dan lain sebagainya. Selain tiga poin kegunaan alat musik Talempong di atas, beberapa fungsi Alat Musik Talempong yang lainnya di antaranya adalah Perarakan Penghulu Baru Menaiki rumah baru Pesta panen raya Acara pertunjukan Randai Acara gotong royong Upacara Sunat Rasul Acara Sabik-Iriak Penyambutan Tamu Nagari Acara Tujuh Belasan Jenis-jenis Alat Musik Talempong Alat musik Talempong dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yakni Talempong Melodis dan Talempong Pacik. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai 2 jenis alat musik Talempong tersebut dapat disimak sebagai berikut No Alat Musik Talempong 1 Alat Musik Talempong Melodis 2 Alat Musik Talempong Pacik 1. Alat Musik Talempong Melodis Alat Musik Talempong Melodis Alat musik Talempong jenis pertama merupakan alat musik Talempong medis. Jenis ini teridiri dari beberapa buah Talempong yang diberi variasi nada dan diletakkan secara berbaris memanjang di atas 2 bentang tali yang disebut dengan rancakan. Hal ini dilakukan agar ketika Talempong dipukul maka akan melambung ke atas. Para pemain Talempong medis dapat memainkannya sambil memegang pemukul di tangan kiri dan kanannya. 2. Alat Musik Talempong Pacik Alat Musik Talempong Pacik Jenis kedua adalah alat musik Talempong Pacik. Alat musik ini dimainkan dengan menggunakan teknik interlocking, yakni teknik memainkan nada atau ritme bersahut-sahutan antara dua instrumen Talempong atau lebih. Alat musik Talempong Pacik memiliki nada dasar sebanyak 5 buah nada dan dimainkan oleh tiga orang pemain sekaligus. Cara memainkannya dengan cara berdiri, sembari berjalan atau bergoyang. Seorang pemusik dapat memegang satu atau dua Talempong secara sekaligus di tangan kirinya. Posisi Talempong dengan nada yang rendah diletakkan di bagian atas, sementara nada tinggi berada di bagian bawah. Karena Talempong Pacik memiliki 5 nada dasar nada dan dimainkan oleh 3 orang, maka orang pertama akan memainkan nada dasar “sol” yang memainkan unit bernama “Talempong jantan”. Sementara orang kedua akan memainkan nada dasar “do” dan “mi” dengan unit “Talempong pengawinan”. Serta orang ketiga memainkan nada dasar “re” dan “fa” dengan unit “talempong batino”. Cara Memainkan Alat Musik Talempong Cara Memainkan Alat Musik Talempong Talempong tergolong ke dalam alat musik daerah di Minangkabau, bentuknya menyerupai dengan alat musik Bonang yang ada di instrumen perangkat gamelan Jawa. Perbedaan antara keduanya terletak pada bunyi atau suara yang dihasilkan Talempong, sangat khas menggambarkan tentang budaya Minangkabau. Talempong termasuk jenis alat musik Idiophone, karena suara yang dihasilkan bersumber dari badan alat musik itu sendiri. Dan alat musik Talempong juga masuk dalam kelompok musik perkusi karena dimainkan secara dipukul. Cara memainkan alat musik Talempong cukup gampang, karena biasanya yang susah itu adalah instrumen musik petik atau gesek, sedangkan Talempong hanya perlu memukul dengan stik yang telah disediakan khusus untuk alat musik Talempong. Untuk yang memainkan Talempong jenis Pacik, masing-masing pemain memegang 1 sampai 2 Talempong. Talempong diletakkan secara vertikal, yakni atas dan bawah. Bagian atas kerap dijepit oleh ibu jari dan telunjuk, sedangkan yang bagian bawah dapat digantungkan pada jari tengah, manis dan jari kelingking. Nah, sedangkan jari telunjuk berperan sebagai pemisah, agar tidak menempel dan keduanya bisa menghasilkan suara yang nyaring dan jelas. Sedangkan jenis Alat Musik Talempong jenis melodis menggunakan teknik modern, yakni alat musik diletakkan di media yang sudah disediakan secara horizontal, baik di atas 2 bentangan tali yang melintang, rel khusus, hingga rancakan. Teknik ini dilakukan para pemusik dengan cara duduk bersila dan dimainkan oleh beberapa orang juga. Untuk pemakaian teknik modern ini, kita memerlukan proses penghafalan nada dasar pada Talempong, tentunya butuh belajar terlebih dahulu, karena memainkan beberapa Talempong yang berbeda hasil nada, agar bisa menciptakan rangkaian melodi atau irama musik dengan harmonisasi indah. Penutup Alat Musik Talempong Demikian penjelasan mengenai alat musik Talempong yang berhasil penulis sajikan buat kamu. Semoga dengan keterangan ini mampu menambah wawasan kita serta semakin menumbuhkan rasa cinta kita terhadap budaya bangsa kita, bangsa Indonesia. Alat Musik Talempongsumber referensi
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS tinggih rendahnya suara disebut tangga nada kalo suara bernada tinggi disebut apa. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Mengenal alat musik tradisional talempong pacik – Atraksi Talempong Pacik tercatat dalam rekor MURI Musium Rekor Indonesia saat pembukaan Festival Pesona Minangkabau FPM Tahun 2019 yang digelar di Istano Basa Pagaruyung, Rabu lalu 4/12/19. Atraksi ini dipertunjukkan oleh anak SD, SMP dan sanggar seni sehingga menghasilkan nada yang unik di telinga. Anak sekolah memainkan alat musik tradisional Talempong Pacik Sebenaranya ada dua jenis talempong, yaitu talempong pacik dan talempong duduak melodis. Beda keduanya letak atau posisi talempong saat pacik dipegang dengan tangan sedangkan talempong melodis diletakkan pada rel atau bantalannya. Apa itu talempong pacik?Talempong pacik terdiri dari dua kata, talempong’ dan pacik’. Talempong adalah adalah alat musik tradisional Minangkabau yang dibunyikan dengan cara dipukul menggunakan stik kayu. Pacik dalam bahasa Indonesia berarti Talempong pacik adalah alat musik yang dibunyikan dengan cara dipegang dan dipukul. Talempong pacik dimainkan dengan cara dijinjing dengan tangan kiri dan dipukul dengan stik menggunakan tangan kanan. Ibu jari tangan kiri memegang talempong bagian atas, sedangkan, sedangkan jari telunjuk berguna untuk membatasi perantara antara kedua bawah dipegang oleh 3 jari, yaitu jari kelingking, jari manis dan jari tengah. Talempong bagian atas bernada rendah, dan bagian posisi bawah bernada tinggi. Dikutip dari ensiklopedi Jakarta, talempong terbuat dari bahan campuran tembaga, timah putih dan besi putih. Berdasarkan sumber bunyi, talempong termasuk alat musik idiophone. Alat musik yang mendapatkan sumber bunyi dari badan alat musik itu berdasar kelompok musik maka talempong termasuk alat musik perkusi. Dimainkan dengan cara dipukul dengan alat lain yaitu stik yang terbuat dari kayu.***
Talempongmerupakan alat musik tradisional berasal dari daerah sumatera barat yang terbuat dari logam dan tembaga cara. Serunai bisa dimainkan secara solo sendirian serta bisa digabung dengan alat musik tradisional yang lain semacam talempong gendang serta sebagainya. 1 Teknik tradisional interlocking dimana seperangkat Talempong dimainkan oleh
vvivo6603 JawabanAda dua jenis talempong, yaitu “talempong melodis” talempong duduak, dan “talempong pacik” yang menggunakan teknik interlocking. talempong melodis diletakkan di atas rel atau rancakan kemudian dipukul menggunakan stik pemukul. ... Posisi talempong bernada rendah berada di atas dan nada tinggi berada di talempong jantan 7 votes Thanks 8 jelyta2 mks vvivo6603 Sama sama
Rombongandari Bali diikuti oleh rombongan dari Toraja. Wanita Toraja memakai pakaian adat yang disebut baju Pokko. Rombongan laki-laki menggunakan pakaian adat yang disebut Seppa Tallung Buku. Alat musik tradisional Minang adalah talempong. Talempong dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik khas Minang lainnya yang dimainkan dengan cara
Dok. SwaraFajar pasbana - Atraksi Talempong Pacik tercatat dalam rekor MURI Musium Rekor Indonesia saat pembukaan Festival Pesona Minangkabau FPM Tahun 2019 yang digelar di Istano Basa Pagaruyung, Rabu lalu 4/12. Atraksi ini dipertunjukan oleh anak SD, SMP dan sanggar seni sehingga menghasilkan nada yang unik di telinga. Sebenaranya ada dua jenis talempong, yaitu talempong pacik dan talempong duduak melodis. Beda keduanya letak atau posisi talempong saat dimainkan. Talempong pacik dipegang dengan tangan sedangkan talempong melodis diletakkan pada rel atau pacik terdiri dari dua kata, talempong’ dan pacik’. Talempong adalah alat musik tradisional Minangkabau yang dibunyikan dengan cara dipukul menggunakan stik kayu. Pacik dalam bahasa Indonesia berarti pegang. Jadi Talempong pacik adalah alat musik yang dibunyikan dengan cara dipegang dan dipukul. Talempong pacik dimainkan dengan cara dijinjing dengan tangan kiri dan dipukul dengan stik menggunakan tangan jari tangan kiri memegang talempong bagian atas, sedangkan, sedangkan jari telunjuk berguna untuk membatasai perantara antara kedua talempong. Bagian bawah dipegang oleh 3 jari, yaitu jari kelingking, jari manis dan jari tengah. Talempong bagian atas bernada rendah, dan bagian posisi bawah bernada tinggi. Dikutip dari ensiklopedi Jakarta, talempong terbuat dari bahan campuran tembaga, timah putih dan besi putih. Talempong merupakan istilah yang dikenal oleh masyarakat Minangkabau sebagai alat musik gong kecil dan atau musik talempong itu sendiri. Di setiap daerah di Sumatera Utara musik dan alat musik ini pernah hidup dan berfungsi di tengah-tengah masyarakat pendukungnya. Talempong sebagai alat musik terbuat dari bahan logam. Biasanya terbuat dari kuningan, besi, atau tembaga, sehingga menghasilkan suara yang mendengung. Dengungan itu kemudian diharmonisasi dengan talempong bernada berbeda dan alat musik lain. Talempong duduak dan talempong pacik merupakan dua genre musik talempong tradisional yang tumbuh dan berkembang hingga kini. Pengisitlahan ini bertujuan untuk memberdakan kedua genre alat musik. Meskipun pada kenyataannya kedua alat musik ini sering juga disebut dengan istilah talempong atau calempong saja oleh masyarakat pendukungnya. Dalam permainannya disebut batalempong atau bacalempong. Talempong dibuat dengan cara dipatri oleh padai besi hingga terbentuk sedemikian rupa, menyerupai gong dengan bentuk yang kecil. Musik talempong pacik merupakan suatu jenis kesenian berbentuk ensambel telempong. Namanya juga ensemble pastinya musik ini dimainkan oleh sebuah kelompok. Konsep kelompok ini sangat penting dalam membangun harmonisasi dan sambung-menyambung nada atau interlocking. Dalam hal ini, masing-masing musisi harus kompak dan mempunyai apresiasi yang searah khusus tradisi musik talempong, sehingga terjadi kesatuan dalam susunan bunyi yang dilahirkan secara berkelompok. Genre talempong pacik mengutamakan jalinan permainan ritmik menuju suatu hasil berupa melodi-melodi pendek yang selalu berkembang, diiringi oleh beberapa alat musik lain dalam fungsi ritmik seperti gandang dan rapa’i single headed frame drum, dan alat musik pupuik gadang yang berfungsi melodis. Pupuik gadang atau pupuik liolo yang memiliki banyak lidah multiple–reed juga dianggap tidak begitu penting dalam komposisi musik talempong pacik; fungsi musikalnya tidak berhubungan langsung dengan aspek interlocking. Sayangnya, para musisi talempong hingga kini juga sulit ditemui, kecuali para pemain pupuik gadang dengan kemampuan terbatas yang ada, itupun jarang Minangkabau yang mengandung dua unsur yang sangat penting dalam musik, yaitu unsur ritme dan unsur melodi. Secara tradisional kedua unsur tersebut selalu berkembang dari pola-pola yang sederhana hingga pola permainan yang cukup rumit. Talempong pacik relatif banyak ditinjau dari nama-nama lagunya, namun adakalanya ditemui kesamaan dasar lagu antara repertoar telempong pacik suatu nagari dengan nagari lain, sedangkan nama atau judul lagunya berbeda. Sebaliknya, nama lagunya sama tetapi dasar komposisinya berbeda, maka tetap saja lagunya berbeda. Hal tersebut terjadi karena peranan seniman-seniman yang mewariskan tradisi musik tersebut. Dalam proses penyebarannya terjadi persilangan pewarisan, misalnya pewaris mewariskan pada orang di daerah atau nagari lain. Kadangkala para seniman tidak mengenal nama lagu, mereka hanya mengetahui komposisi musiknya saja, tetapi karena suatu hal mereka harus memberi nama terhadap musiknya atas permintaan pihak tertentu dan terjadilah kesamaan nama dengan nama lagu yang telah ada di tempat lain. Fungsi gendang dalam ensambel talempong pacik tidak selalu yang tampak pada umumnya dalam hal pola ritme gendang dengan pola ritme talempong. Beberapa kelompok yang lain menggunakan gendang dalam fungsi mempertegas hasil jalinan ritme interlocking permainan talempong sedangkan kelompok talempong paciklainnya menggunakan gendang hanya sebagai pengatur tempo dan memberi aksen dalam bentuk ritme konstan. Seperti alat musik tradisional Sumatera Barat pada umumnya, talempong pacik biasa dimainkan saat acara adat. Misalnya, pesta perkawinan dan perhelatan adat lainnya. Sehingga kesenian talempong pacik ini banyak menarik minat masyarakat pendukungnya. Untuk melestarikannya, talempong biasanya diperlombakan hingga tingkat provinsi. Talempong pacik merupakan satu pertunjukkan alat musik pukul yang terbuat dari logam berbentuk bundar. Istilah talempong pacik ini hadir untuk membedakannya dengan telempong rea talempong yang dimainkan dengan jumlah 21 talempong . Penamaan talempong pacik didasarkan pada caramemainkan talempong ketika dimainkan, yakni dengan cara dipegang pacik. Alat musik ini menyerupai bonang berbentuk bonang dengan pencu di tengah yang dimainkan sambil berdiri dan ada kalanya sambil berjalan, dimana tangan kiri menenteng satu atau dua satuan, sedangkan tangan kanan memainkan dengan pemukul yang terbuat dari kayu. Pemain talempong pacik terdiri atas tiga orang, dimana masing-masing memegang dua buah talempong sepasang. Alat musik talempong pacik ini merupakan alat musik bersistem nada pentatonik. Dari keterangan wawancara salah seorang pelaku, praktisi sekaligus akademisi alat musik talempong di Minangkabau yang bernama Irwandi 2021, beliau mengatakan bahwa perkembangan alat musik tradisional khususnya di Minangkabau bermula dari alat musik yang sederhana untuk dimainkan. Lalu, berkembang dan diadaptasi menjadi alat musik yang lebih rumit memainkannya. Hal ini sejalan dengan lahirnya alat musik Talempong Pacik di Minangkabau, dimana alat musik ini diadaptasi dari alat musik tradisional Minangkabau yang sederhana dalam memainkannya yaitu Aguang Gong. Selain itu, Margareth J Kartomi dalam penelitiannya pada tahun 1998, memperkirakan bahwa talempong sudah ada sejak masa kedatangan Islam di Sumatera pada akhir abad ke-13. Margareth juga menyebutkan dalam artikel Musical Strata in Sumatera, Java and Bali, bahwa para pengrajin perunggu dari Tonkin, utara Vietnam, datang ke Minangkabau beberapa abad sebelum Masehi. Pada zaman yang disebut Zaman Perunggu itu diperkirakan talempong dan juga gong dibawa oleh nenek moyang orang Minangkabau. Diakhir kekuasaan raja Adityawarman di Minangkabau, kebudayan musik gong dan talempong menjadi simbol, prestise dan kebesaran dari raja-raja. Pada titik ini Antony Reid 1995 dalam Mahdi Bahar 2009 mengatakan bahwa pada tahun 1550-an musik perunggu menggunakan ketle-drums, yaitu alat musik idiofon terbuat dari metal yang diyakini adalah talempong merupakan musik dari tradisi kerajaan Minangkabau, di samping itu keberangkatan raja bersama rombongan pada masa itu juga diiringi dengan musik talempong tatkala menenui orang Portugis di pantai Tiku Bahar, 2009 116. Dari keterangan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kehadiran alat musik talempong, khususnya talempong pacik sudah ada sejak zaman dahulu di Minangkabau. Musik talempoang pacik Pariangan memiliki berbagai jenis lagu dan irama. Ada lagu yang bernama rantak kudo, ilia banda, pucuak rabuang, siamang tagagau dan lain sebagainya. Setidaknya ada 15 jenis lagu talempoang Pariangan dengan ratusan ragam cara memukulnya sehingga mengeluarkan nada yang berlain pula. Adapun repertoar yang dimiliki Talempong pacik cukup banyak dengan spesifikasi yang tidak sama di tiap-tiap daerah, namun demikian secara konseptual musikal, antara satu daerah dengan daerah lain adalah sama yaitu mempunyai sistim permainan dengan teknik interlocking pola permainan antara pola dasar dengan pola pecahan, terdapat motif saling mengisi. Jika dilihat dari jenisnya, talempong pacik memiliki tiga jenis yang berbeda, yaitu talempong jantan, talempong batino, dan talempong pengawin. Unit talempong jantan terdiri dari dua buah telampong yang menggabungkan nada paling rendah dan paling tinggi, atau talempong dengan nada pertama dan nada keenam atau ketujuh. Unit talempong jantan yang hanya memakai satu nada saja yaitu nada keenam atau ketujuh. Jumlah talempong yang dipakai pada unit talempong jantan disesuaikan dengan kondisi atau aspek kebutuhan komposisi musiknya. Unit talempong batino terdiri dari dua buah talempong, nada talempong yang dipakai tidak selalu tetap, atau selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan lagunya. Kadang-kadang digunakan talempong dengan nada kedua dan keempat ada kalanya juga digunakan nada ketiga yang digabungkan dengan nada kelima. Unit talempong pangawin adalah talempong yang disebut dengan talempong paningkah/ pengawin. Permainan pola melodi yang digunakan adalah pengawinan pola melodi yang telah digunakan oleh unit talempong jantan dan unit talempong batino. Permainan unit talempong pangawin adalah saling mengait atau saling mengisi terhadap melodi untuk talempong jantan yang saling mengait atau mengisi terhadap motif yang dimainkan oleh unit talempong batino. Dalam permainannya biasanya tidak ada yang saling bertabrakan secera paralel, tapi saling bermain kait berkait interlocking. Ciri khas inilah yang menjadi ciri khas komposisimusik talempong di Minangkabau. Talempong Pacik sebagai alat musik kultural dalam kehidupan masyarakat dapat berfungsi dalam berbagai kegiatan seperti dalam adat perkawinan, penyambutan tamu dalam upacara tertentu, pertunjukan randai dan lain sebagainya. Talempong Pacik dipakai dalam bentuk musik hidup life music sebagai musik iringan Tari Gelombang dalam penyambutan atau pembukaan upacara tertentu, seperti upacara Batagak Penghulu. Dalam hal penyajian Tari Gelombang sebagai bagian acara menyambut tamu, talempong dimainkan sebagai musik pengiring tari. Talempong Pacik merupakan seni musik tradisional Minangkabau yang berkembang di seluruh saentro Sumatera Barat kecuali Mentawai. Talempong pacik sebagai musik tradisional Minangkabau, sampai saat sekarang masih tetap bertahan di beberapa tempat. Dalam kata lain, masih dominan jika dibandingkan dengan beberapa kesenian tradisional yang lain. Namun akhir-akhir ini talempong pacik dirasakan seakan–akan kurang mempunyai daya tarik lagi oleh beberapa generasi muda. Hal ini lah yang menjadi fokus dan tantangan para seniman di daerah agar kesenian ini tetap bertahan dan tidak punah. Beberapa daerah di Sumatera Barat yang memiliki kesenian talempong yang tidak asing lagi antara lain adalah Talempong Koto Anau Talempong Padang Magek Kab. Tanah Datar, Talempong Unggan Kab. Sijunjung, Talempong Talang Maua Kota, Talempong Jao Datar, Talempong Kapak Lasuang Pariaman dan lain sebagainya Darlenis, 2006. Jadi makin tahu Indonesia !makintahu_Indonesia
WlRu. fhc50dmi1g.pages.dev/524fhc50dmi1g.pages.dev/284fhc50dmi1g.pages.dev/2fhc50dmi1g.pages.dev/205fhc50dmi1g.pages.dev/67fhc50dmi1g.pages.dev/78fhc50dmi1g.pages.dev/69fhc50dmi1g.pages.dev/575
talempong yang bernada rendah disebut